Cerita Bharada E Bertemu Komjen Ahmad Dofiri, Berani 'Nyanyi Soal Ferdy Sambo
Kasus Ferdy Sambo sedikit menemui titik terang saat Komjen Ahmad Dofiri ambil bagian di dalamnya, simak daftar kekayaan yang dimilkinya.
Diketahui Ahmad Dofiri berperan dalam membuat Bharada E mengakui kejahatannya yakni menembak Brigadir J.
Padahal sebelumnya, Bharada E mengikuti skenario Ferdy Sambo bahwa terjadi baku tembak yang menewaskan Brigadir J tersebut.
Pengakuan jujurnya membuka skenario sang Irjen yang ternyata menjadi otak di balik dugaan pembunuhan berencana.
Kini Ferdy Sambo di hari ini, Kamis 25 Agustus 2022 menghadapi sidang kode etik yang dipimpin Komjen Ahmad Dofiri.
Ternyata Ahmad Dofiri adalah salah satu anggota tim khusus Polri bentukan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Sang jenderal bintang tiga itu lahir di Indramayu, Jawa Barat pada 4 Juni 1967 atau kini berusia 55 tahun, dikutip Pikiran-rakyat.com dari laman Teras Gorontalo.
Pria tersebut lahir di Desa Tegalurung, Kecamatan Balongan, desa tempatnya lahir berada tidak jauh dari wilayah Kantor Bupati Indramayu yakni di Kecamatan Indramayu.
Sosoknya berani membuat Bharada E buka suara mengenai peristiwa yang sebenarnya terjadi melingkupi kematian Brigadir J.
Hal ini dikonfirmasi Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, Edwin Partogi, dikutip Pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Uya Kuya TV.
“Awalnya, Bharada E selalu konsisten menyatakan bahwa peristiwa tersebut adalah tembak-menembak sebagaimana skenario pertama yang dirancang FS,” tuturnya.
“Richard bilang pada kami, ‘saya berdoa minta kemudahan pada Tuhan’ kemudian memutuskan mau jujur, dia memilih mengaku kepada Komjen Dofiri, salah satu jenderal bintang tiga senior,” katanya.
Ahmad Dofiri diketahui menerima penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan Akpol terbaik pada tahun 1989 lalu.
Selain lulus dari Akademi Kepolisian di tahun tersebut, ia juga menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Sespim Pol Lembang, dan Lemhannas RI PPRA XLVIII (2012).
Setelahnya ia berkarier sebagai Kanit Resintel Polsekta Tangerang Polda Metro Jaya pada 1990 hingga Kapolres Bandung (2007), hingga Kapoltabes Yogyakarta (2009).
Jabatan Kapolda pernah diembannya yakni sebagai Kapolda Banten (2016), Kapolda DIY (2016), dan terakhir Kapolda Jabar (2020).
Terkait jabatan Kapolda Jabar, jabatan itu sudah berakhir karena kini ia menjadi Kabaintelkam Polri hingga sekarang sejak 2021 lalu.
Dikutip Pikiran-rakyat.com dari laman LHKPN, Ahmad Dofiri pernah tiga kali melaporkan kekayaannya yakni pada 2010, 2018, dan 2020.
Kekayaannya pada 2010 yakni Rp1,7 miliar, tepatnya saat ia menjabat sebagai Kapolresta Yogyakarta di tahun tersebut.
Sedangkan pada 2018, pria yang menjadi Kapolda DIY itu tercatat memiliki harta senilai Rp6,15 miliar.
Adapun pada 2020 saat Ahmad Dofiri menjadi Aslog Kapolri, hartanya diketahui mencapai Rp6,55 miliar. Mengenai rinciannya, simak selengkapnya.
Berdasarkan laporan terakhir pada 2020 tersebut, ia memiliki alat transportasi yakni Toyota Jeep Hard Top 1981; Honda CRV 2020; Honda HRV 2018, total nilainya mencapai Rp500.000.000.
Selain itu, ia juga memiliki satu bidang tanah dan empat bidang tanah disertai bangunan dengan total nilai Rp4.950.000.000.
Harta bergeraknya mencapai Rp200.000.000 dan harta berupa kas atau setara kas mencapai Rp900.000.000. Total harta kekayaan Ahmad Dofiri mencapai Rp6.550.000.000.***