Beda Penampilan Putri Candrawathi Dulu dan Saat Diperiksa Penyidik, Pakar Curigai Hal-hal Tak Lazim
Pemeriksaan selama 12 jam yang dijalani Putri Candrawathi di Bareskrim Polri memantik sorotan tajam dari khalayak.
Pasalnya selama 12 jam itu, Putri Candrawathi tak sekalipun berani muncul di depan awak media.
Hal itu kontras dengan aksinya beberapa waktu lalu saat sang suami, Ferdy Sambo resmi ditetapkan sebagai tersangka.
Di depan awak media, Putri Candrawathi yang saat itu mengaku sebagai korban pelecehan justru berani tampil dan menyuarakan pembelaannya terhadap Ferdy Sambo.
Namun kini usai resmi jadi tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J, gelagat Putri Candrawathi berubah drastis.
Seperti diketahui, Putri Candrawathi jumat (26/8/2022) kemarin diperiksa penyidik Polri sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.
Mulai dari pukul 11.00 Wib hingga 01.00 dini hari, Putri Candrawathi menjalani pemeriksaan kesehatan hingga pemeriksaan.
Usai menjalani pemeriksaan, Putri pun diperbolehkan pulang alih-alih ditahan.
Terkait alasan Putri Candrawathi tak ditahan, penyidik Polri mengungkap alasannya.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pemeriksaan Putri dihentikan tadi malam dan akan dilanjutkan Rabu (31/8/2022) pekan depan.
"Untuk pemeriksaan PC pada malam hari ini dihentikan dulu karena sudah larut malam dan mengingat juga menjaga kondisi kesehatan yang disampaikan, dan pemeriksaan ini masih dilanjutkan dan belum cukup," kata Irjen Pol Dedi Prasetyo dilansir dari Kompas.com.
"(Pemeriksaan) akan dilanjutkan dengan pemeriksaan konfrontir yang akan dilaksanakan pada hari Rabu pada 31 Agustus. Kemudian hasilnya nanti tentunya akan disampaikan tapi bukan saya yang menyampaikan, yang menyampaikan Pak Dirtipidum (Brigjen Andi Rian Djajadi), karena dari isi materi, semua harus seizin penyidik," ujar Irjen Pol Dedi Prasetyo.
Kedatangan Putri Candrawathi ke Bareskrim Polri sempat jadi perbincangan khalayak.
Pasalnya, Putri Candrawathi sempat mengelabui wartawan agar tak disorot kamera.
Ditunggu di pintu belakang Gedung Awaloedin Djamil Bareskrim Polri, Putri Candrawathi bersiasat.
Bukan dirinya yang muncul dari pintu belakang tersebut, melainkan sang pengacara, Arman Hanis.
Sementara Arman Hanis dikerubuti awak media, Putri Candrawathi bergegas masuk ke dalam ruang penyidik melalui pintu lainnya.
Aksi istri Ferdy Sambo yang seolah sedang kucing-kucingan dengan wartawan pun menuai sorotan.
Terlebih saat Putri Candrawathi sempat tertangkap kamera salah satu stasiun televisi.
Dalam tayangan tv one news, terlihat Putri Candrawathi memasuki gedung Bareskrim Polri mengenakan pakaian serba hitam.
Ia juga melengkapi penampilannya dengan penutup kepala berwarna hitam.
Melihat gestur dan penampilan beda Putri Candrawathi, Pakar gestur dan Pakar mikro ekspresi Monica Kumalasari mengurai tanggapan.
"Di kedatangan kedua beliau sudah mengenakan baju berbeda dengan baju gelap dan penutup kepala. Beliau digandeng seseorang, hanya data itu yang saya dapatkan," ungkap Monica Kumalasari dilansir dari tayangan Kompas TV, Sabtu (27/8/2022).
Mengingat kemunculan pertama Putri Candrawathi, Monica Kumalasari pun mengurai analisa.
Bahwa Putri Candrawathi menampilkan image berbeda dengan yang pertama.
"Setting konteks pertama dan kedua itu jelas berbeda karena beliau sudah jadi tersangka. Jelas berbeda, dari penampilan saja sudah berbeda antara pertama dan kedua. Pertama didampingi anak, kedua outlook-nya berbeda," kata Monica Kumalasari.
Kendati tak mengetahui redaksi kata-kata dari Putri Candrawathi saat hendak diperiksa, Monica Kumalasari justu menyoroti hal lain.
Menurut Monica Kumalasari, pernyataan Putri Candrawathi sejatinya telah diwakili Ferdy Sambo.
Ya, dalam sidang kode etik pada Kamis (25/8/2022), Ferdy Sambo banyak mengurai kata 'kami' saat mengakui kesalahannya.
Kata kami itulah yang diduga dipakai Ferdy Sambo untuk mengakui kejahatannya dan sang istri.
"Kata-kata yang disampaikan Ferdy Sambo menggunakan kata 'kami'. Begitu juga dengan ibu (PC mengucapkan kata) 'kami' saat datang ke Mako Brimob. Pasal yang dituduhkan itu sama (pasal pembunuhan berencana), ibu dan bapak," pungkas Monica Kumalasari.
Perbedaan dengan Dulu
Membandingkan penampilan Putri Candrawathi dulu dan sekarang, Monica Kumalasari mengurai detail.
Ternyata saat pertama kali muncul di depan awak media pada awal Agustus, Putri Candrawathi sempat mengurai gestur tak lazim.
"Di sini saya mendapati, kalimat atau kata-kata yang disampaikan adalah yang sudah ter-script (terencana). Dan di sini beliau menyampaikan sesuatu yang tidak lazim, artinya perlu mendapat perhatian kita, beliau menyampaikan 'saya Putri'. Padahal media maupun masyarakat tahu bahwa ini ibu Putri yang datang," imbuh Monica Kumalasari.
Berdasarkan analisanya, Monica Kumalasari menyebut ada rasa ketakutan yang dirasakan Putri Candrawathi kala itu.
Pun dengan ucapan Putri Candrawathi yang menurut Monica Kumalasari adalah settingan.
"Dalam scene ini banyak mikroekspresi takut, walaupun kita amati upper face, tapi alis mata menunjukkan pertanda emosi yang cepat banget, 0,2 detik, emosi rasa takut," kata Monica Kumalasari.
Lebih lanjut, Monica Kumalasari pun menjelaskan hal tak lazim lainnya.
Yakni saat Putri Candrawathi mengatakan bahwa ia mencintai sang suami.
Di saat yang bersamaan menurut Monica Kumalasari, Putri Candrawathi terlihat menggelengkan kepalanya pertanda kontra.
"Beliau mengatakan 'saya dan anak-anak tulus mencintai', itu kan kata-kata verbal. Bagaimana dengan non verbalnya ? ketika mengatakan tulus mencintai, tetapi ada gerakan kepala yang menggeleng, sangat smooth dan halus sekali, tidak sinkron. Kita mempertanyakan, ini tidak cukup kredibel untuk meyakinkan ke publik bahwa beliau tulus mencintai suaminya," ungkap Monica Kumalasari.