Dahsyatnya Wabah Covid India, Pasien Loncat dari RS dan Mayat Jatuh dari Ambulans
iNews.id - India benar-benar kewalahan diterjang badai Covid-19. Bukan hanya mereka yang antre mendapat perawatan di rumah sakit, para pasien pun tertekan hingga ada yang bunuh diri.
Di Benggala seorang pasien Covid-19 laki-laki melompat dari atap rumah sakit karena frustasi. Diduga dia lompat terkait keterbatasan oksigen.
Tekanan juga dialami warga yang mengetahui dirinya atau anggota keluarga dinyatakan positif Covid-19. Di Patna, seorang pekerja kereta api membunuh istrinya secara sadis begitu mengetahui pasangannya terpapar virus corona. Setelah itu pelaku bunuh diri dengan loncat dari apartemen. Kejadian lain yang tak kalah ngeri, jenazah korban Covid-19 jatuh dari ambulans Distrik Vidisha, Madhya Pradesh, karena begitu banyak mayat yang dibawa ke krematorium. Ambulans melaju terlalu cepat sehingga jenazah terlempar dari pintu.
India mencetak rekor penambahan harian tertinggi kasus infeksi yakni 352.991 orang dengan 2.812 korban meninggal. Ibu Kota Delhi merupakan daerah paling parah terdampak pandemi Covid-19, melaporkan 1.777 kematian dalam 5 hari. Angka resmi kematian akibat Covid-19 itu sebenarnya diragukan karena tak menggambarkan realitas di lapangan.
Krematorium beroperasi 24 jam penuh, bahkan banyak jenazah yang dikremasi seadanya menggunakan kayu bakar di lapangan.
Lonjakan kasus pada ketersediaan tempat tidur dan oksigen di rumah sakit. Pasien terpaksa antre di luar, dirawat seadanya di mobil, bajaj, pekarangan, bahkan jalanan, meski kondisi mereka sekarat.
Penderitaan belum selesai, oksigen di pasar gelap dijual dengan harga tak masuk akal, naik hingga 1.500 persen. Banyak penderita yang tidak mampu membeli oksigen, memicu kekhawatiran mereka tak bisa bertahan.