Main Hakim Sendiri! Akhirnya!! Polsek Deli Tua Amankan Hasan Yang Menganiaya Seorang Ibu Di Pasar Melati
Medan: Salah satu
pria yang memukuli seorang ibu-ibu yang dituduh sebagai pencuri di Pajak Melati
diamankan Unit Reskrim Polsek Deli Tua, pada Rabu (10/2) kemarin sore.
Diamankannya pria tersebut setelah video aksi main hakim sendiri itu viral di
media sosial (medsos) dan aplikasi percakapan WhatsApp.
Dari informasi yang
diperoleh bahwa, tersangka yang diamankan adalah Hasan Basri Lubis (30) seorang
mandor angkot Mitra yang merupakan warga Jalan Flamboyan Raya, Kelurahan
Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan. Hasan diamankan beberapa jam
setelah melakukan aksi pemukulan, di sekitar tempat tinggalnya.
"Setelah
mendapat informasi, tim langsung bergerak ke lokasi dan mengamankan Hasan Basri
tanpa perlawanan," kata Kanit Reskrim, Polsek Deli Tua, Iptu Martua Manik,
Kamis (11/2).
Manik mengatakan,
dari pengakuan Hasan Basri diketahui kalau pemukulan tersebut terjadi pada
Selasa (9/2). Pada saat itu warga sekitar mengamankan seorang ibu-ibu yang
dituduh mencuri handphone.
"Hasan Basri
memukul kepala lalu menjambak perempuan tersebut, kemudian pelaku pemukulan
lain bernama Beny sempat memukul dan membawa perempuan itu ke kantor Lurah
setempat," katanya.
Untuk diketahui
bahwa, video berdurasi 4 menit 54 detik tersebar di aplikasi percakapan
WhatsApp memperlihatkan seorang perempuan berbaju biru dianiaya sejumlah orang.
Video itu tersebar di aplikasi percakapan WhatsApp pada Rabu (10/2) sore.
Perempuan itu
terpojok, kakinya ditendang, rambutnya dijambak, bajunya ditarik, dan
ditunjuk-tunjuk oleh beberapa orang. Perempuan itu terus membantah perkataan
orang-orang yang di sekelilingnya.
"Tak ada
kuambil. Demi Tuhan tak ada. Kau kutandai kau ya. Tak ada dompetnya kuambil.
Dompet apa," katanya.
Tak lama kemudian,
datang seorang perempuan bermasker merah yang menyebutkan hpnya diambil.
"Hape, hape bu. Hape ini ibu campakkan, bapak ini saksinya. Iya pak,
dicampakkannya di pajak ikan," katanya.
Pria yang
mengenakan rompi oranye yang terus memegangi baju perempuan itu kemudian
mengatakan bahwa dirinya sudah mengejar dari tempat parkir. Perempuan berbaju
biru itu terus mengelak. "Nggak ada aku pak," katanya.
Tiba-tiba pipi kiri
perempuan itu dipukul oleh pria yang memeganginya. Perempuan itu pun tertunduk
kesakitan. Saat itu, terdengar suara orang yang melarang pemukulan.
"Jangan dipukul bang, gak boleh bang," katanya.
Perempuan itu
menangis. "Yang maling di Simpang Melati orang luar, perempuan," ujar
pria rompi oranye. Dia tak peduli meskipun tangis perempuan itu semakin keras
menyangkal semua tuduhan. "Tak ada barangnya kuambil," ujarnya sambil
menutup wajahnya dengan tangan.
Kemudian, pukulan
demi pukulan dia terima dari pria rompi oranye. Tangisnya semakin menjadi
ketika dia ditendang berkali-kali hingga keningnya tampak berdarah. Pria rompi
oranye kemudian beranjak dari tempatnya. "Dituntut balik kau nanti
bang," terdengar suara seseorang.
Tak lama pria rompi
oranye itu datang lagi mendekat dan mengikatkan kain di kepala perempuan
tersebut. "Kakak jangan pergi dulu," ujar seorang perempuan sembari
menunjuk ke arah perempuan bermasker merah. (Joko Saputra)